Selasa, 15 Maret 2011

Sepenggal kisah - tamat :)


Lidah ku kelu , angin seperti menghilang begitu saja dan jam pun berhenti berdentang . .



Sungguh aku tak mengerti , aku terkejut dan kecewa . .

Telah ku gantungkan harapanku padamu , dan kini kau bilang " kita tidak ada harapan " . .


Lambat aku mencerna arti kata itu , oh mungkin kah artinya kita harus berpisah ?




 " cia , aku mencintaimu . Tapi kita tidak ada harapan "


kata-kata itu terus terngiang di telingaku, berputar di otak ku . . .


" Kenapa ? kenapa kau berucap demikian?" lirih terucap dari bibir ku . . .



Namun tak ada jawaban disana.



Ardi hanya memelukku sambil berbisik " ciara, aku tak bermaksud melukaimu tapi aku bicara apa adanya.
Lihatlah sudah berapa tahun hubungan kita? Tapi tak ada restu disana . "

air mataku mengalir deras, dadaku bergemuruh , sesak rasanya !


" apa kita akan hidup bersama tanpa restu cia? Tidak kan? Kau tak ingin kan jika hidup kita tak bahagia ?"





                                                             (¯`*•.¸,¤°´`°¤,¸.•*´¯)





Disini aku sekarang , duduk termangu di sudut ruangan ..

Air mata ku tak henti menetes ,

Fikiranku melayang entah kemana …

Tiba- tiba sekelebat bayangan muncul di otak ku , mengingatkan ku pada kisah indah dahulu ..

“ ardi … ardi … kamu nggak apa-apa ??” ucapku cemas …

ketika kami sedang berjalan bersama , tiba-tiba ardi tersandung dan jatuh ..saat aku berjongkok hendak menolong ardi , dia mendongak dan menarik tangan ku .. digenggam nya tangan ku seraya berkata " ciara , mau kah kau menjadi kekasih ku ... menjadi bunga di taman hatiku yang gersang ini ??" .  bukan main aku terpana ....

aku tak bisa membohongi hatiku , lalu tanpa pikir panjang aku mengangguk dan tiba-tiba ardi mengeluarkan sebuah kotak berisi cincin - begitu manis - lalu disematkan dijariku .....

ia mengecup lembut jemariku .....



                                                                     (¯`*•.¸,¤°´`°¤,¸.•*´¯)






Hari - hariku terasa hampa . .

Perih masi begitu lekat . .

Hari ini aku tidak masuk kerja, dengan alasan sakit !

Haha, aku tak berdusta bukan? 
Aku memang sakit ! Tepatnya Hatiku yang sakit !

Kadang aku berfikir dan bertanya kenapa orang tua ku begitu jahat ? Dimana kata orang yang menyebutkan orang tua selalu menginginkan anak nya bahagia ?!
Haah! Dimana ?!
Nyatanya gara-gara tak kunjung memberikan restu , gara-gara ke egoisan orang tua - aku merana !! 

Yaa . .
Aku menderita . . .






                                                                    (¯`*•.¸,¤°´`°¤,¸.•*´¯)





Jauh di ujung sana, ardi sedang bergelut dengan fikiran dan perasaannya .


Aku ingat wajah nya, ia sangat terkejut dan pastinya kecewa dengan keputusanku .

masih kurasakan basah air mata nya didadaku .....

Maafkan aku ciara . .
Aku melakukan ini demi masa depan mu . .
Aku sadar , apa yang di ucapkan ibu mu benar cia !

Aku hanya lelaki yang berm0dal cinta . .

Lihat !
Hingga sekarang aku belum berkerja. .

Akan ku beri apa kau? Jika kita bersama?


Tapi cia , akan kubuktikan pada ibumu ! Aku mampu dan pantas menjadi pendampingmu .

Kelak jika aku telah berhasil, aku kan datang !

Tapi . . . .
Apa kau masi mau menerimaku cia? Setelah ku lukai hatimu dengan keputusanku ??






                                                                      (¯`*•.¸,¤°´`°¤,¸.•*´¯)







Ciara memandangi udangan ditangan nya . .

Tiga tahun sudah berlalu , luka ku sedikit demi sedikit memudar .

Dulu aku merasa semua tidak adil ..

Kini aku tak mau terpuruk , aku berusaha realistis !
Aku anggap saja, jodoh ku dengan ardi memang cuma sampai hari itu .


Ku simpan kenangan indah kami rapat-rapat dibilik tersendiri di hatiku . .

Dan ku tatap hariku !
Berharap tuhan akan memberikan yang terbaik . 

Kembali aku teringat saat aku menyalahkan orang tua ku atas apa yang terjadi . .

Oh ! Sungguh durhakanya diriku . .

Ibu . .
Ayah . .
Maafkan aku !

Menetes air mataku . .

Ketokan pintu mengejutkan aku , dan buru-buru kuhapus air mataku .

" ya , siapa ? "

" sedang apa kamu ? Bukakan pintunya nak "




                                                            (¯`*•.¸,¤°´`°¤,¸.•*´¯)





penumpang yang terhormat , kita telah sampai di bandara hang nadim .

Ardi menghirup udara malam sedalam dalam nya .

Sudah lama aku tak menjejakan kaki di kota ini ! Ya - batam , kira-kira hampir 3 tahun aku meninggalkan kota dan cintaku . . Hari ini aku kembali , membawa kesuksesan !
Tak sia sia aku merantau ke jakarta , kini akan kubuktikan pada ibu ciara bahwa aku bukan ardi yang dulu ! Dan aku pantas mendapatkan ciara . . 

Hmh. . Mengingat ciara , membuat aku semakin rindu dan tak sabar ingin berjumpa . . 

Ardi begitu merindukan ciara, selama ini tak ada wanita yang menggantikan posisi ciara di hatinya . . 

Sayang, ardi tak sadar - semua telah berubah !

Ke esokan harinya, ardi segera ke rumah ciara . . 

Sepanjang perjalanan, ardi terus tersenyum membayangkan betapa bahagia ciara jika ia datang membawa cinta yang telah terbina sejak duduk di kelas 2 SMA . .

Setibanya di rumah ciara, ardi melihat ada tenda di sana sini . . Kursi berjejar rapi . . 

Tanpa berfikir , ardi bergerak masuk ke halaman rumah ciara . . 
" sah ? "

" sah ! " 

" alhamdulillah " 

bukan main terkejutnya ardi , ia berdiri mematung di depan pintu . Tak percaya dengan pemandangan di depan nya. . 

" ciara . ." desahnya lirih . .

Ardi berbalik badan dan pergi dengan hati yang hancur !

Di dalam taxi , ardi masih membeku ! Fikiran nya kacau balau . .

Sia sia semua pengorbanan ku !
Ciara kau begitu tega !
Kau hianati cinta kita ! 

sesaat kemudian , setelah  meruntuki dirinya dan cintanya ....


Ardi Tersentak kembali terlintas di otaknya kisah saat dia harus melepaskan ciara . 
Ya tuhan,

bodoh nya aku !
Ini bukan salah ciara !
Aku tak pernah memberikan janji apapun, tidak untuk meminta ciara menungguku . . .
Ciara tidak salah !

Ya tuhan,
jika memang ini jalanMu ,
ini takdir mu ,
Berikan ciara kebahagiaan . . .
Dan beri aku kekuatan . . 

Tuhan. .

Sungguh berat rasanya ,
tapi tuhan . .
Aku ikhlas kan ciara bahagia bersama lelaki pilihan Mu. . . 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar